Ledakan Pensiunan Guru dan Harapan Menjadi PNS
Saat ini, banyak kakek-kakek, nenek-nenek yang masih berstatus PNS, sedang menunggu giliran memasuki masa pensiun. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung. Ribuan. Mereka adalah yang kelahiran tahun 1960, 1961,1962.
Jika dikaitkan dengan banyaknya jumlah tenaga honorer dan mereka yang berharap menjadi PNS, tentu hal ini merupakan suatu kebetulan.
Mereka yang pensiun, saatnya segera diganti oleh para tenaga muda dengan mengangkatnya menjadi guru PNS.
Tapi ternyata, jauh panggang daripada api. Pengangkatan itu sangat sulit. Lulus menjadi PNS ibarat lolos dari lubang jarum. Jika dibandingkan dengan jumlah yang pensiun, prosentase kelulusan CPNS sangat kecil dan tidak berimbang.
Beberapa waktu sebelumnya malah berkembang ide pengangkatan guru kontrak. Para guru honorer yang saat ini mengajar, diangkat menjadi guru kontrak yang memiliki gaji sesuai UMR.
Selain itu, ada ide lain. Yaitu dengan mengkaryakan guru yang sudah pensiun, atau memperpanjang usia pensiun. Katanya, daripada mengangkat PNS baru, lebih strategis memakai tenaga purna bakti itu. Selain sudah ahli, mereka terbukti dedikasinya.
Tentu kenyataan ini membuat “gemes” para peserta ujian CPNS. Malah mereka yang beberapa kali gagal tes, tentu marah. Kok, bisa-bisanya mempermainkan orang yang sudah penuh harap. Dengan janji dan harapan palsu. Menjadi guru kontrak atau K-2. Entah apalagi nanti.
Padahal kebutuhan guru PNS itu sangat nyata. Terutama di jenjang SD kekurangan banyak guru. Di tengah masih minimnya honor untuk guru honorer, kita tidak bisa berharap banyak pada mereka. Tidak adil rasanya, memberikan beban berat kepada mereka menjadi guru, tetapi honor mereka alakadarnya.
Sudahkan anggaran 20% dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Bisakah angka sebanyak itu dialokasikan untuk mengangkat guru baru dan menyediakan gaji yang layak untuk mereka. Janganlah mencari jalan dengan “memotong” BOS yang seharusnya untuk operasional sekolah dipakai besar untuk honor para tenaga honorer.
Perlu ada kebijakan dari pemerintah, bagaimana kebutuhan guru dapat dipenuhi. Bukan dengan mengangkat guru honorer menjadi tenaga kontrak, atau mengkaryakan para pensiunan. Tetapi mengangkat para tenaga muda menjadi guru PNS.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semua sudah diatur, usia pensiun guru adalah 60 th. Insyaa Allah mereka yang Anda sebut kakek dan nenek masih mendedikasikan diri dengan penuh tanggung jawab dan layak. Suatu saatnya nanti pasti akan ada regulasi yang mengatur pengangkatan PNS terkait banyaknya guru-guru yang akan pensiun. Saat ini masih dilakukan beberapa pembenahan-pembenahan. Kita tunggu dengan sabar dan tidak perlu menyalah-nyalahkan. Terima kasih
OkaySenang mendapat komentar dari Ibu.Terima kasih.Sebutan Kakek Nenek hanya satu trik saja, hehehe
Kakek nenek ada karena ada cucu Pak Sopyan, usia pensiun belum tiba. Semoga segala sesuatu yang terjadi di negeri tercinta ini ada solusinya. Aamiin
Betul. Eh, banyak yang gak mau disebut Kakek-kakek, nenek-nenek?! Katanya tidak sopan? Begitulah?
Walaupun sdh nenek2, di sklh ku ada pensiunan yg ngajar lagi, tapi tetap semangat dan sehat alhamdulillah, jadi msh bisa bantu 2ngajar lagi
Cari yang muda, donk!
Saya, sebagai guru muda juga mengacungkan jempol untuk para PNS purna bakti tersebut, karena sampai di masa pensiun pun beliau benar-benar menunjukkan dedikasi nya,serta dilapangan beliau menjadi contoh sy dlm membina siswa, dimana mereka benar-benar memanfaatkan waktu yang maksimal dengan siswa,hanya keluar di jam istirahat, disiplinnya tinggi dan itu yang Mungkin tidak ditemukan di saya ataupun guru honorer. Ambil contoh positif nya dan buktikan bahwa kita yang muda dan para honorer juga pantas menggantikan mereka dengan sungguh-sungguh bekerja dan insyaallah bila Lulus tes PNS dengan sempurna, karena Allah SWT pasti memberi jalan bagi mereka yang bersungguh-sungguh,..salam kenal...
Komentar nya mantap. Terima kasih ya!Salam kenal kembali!
Komentar nya mantap. Terima kasih ya!Salam kenal kembali!
Semoga teman-teman honorer segera memetik buah yang diimpikan.
Amin
Amin
Amin
Semoga ada jalan keluar yang terbaik dan tapat
Okay
Saya juga sudah merasakan hampir 12 tahun lebih jadi tenaga honorer...tapi ya...harus banyak bersabar dan bersyukur
Saya juga sudah merasakannya selama hampir 12 tahun sebagai tenaga honorer pak Kartomi. Lelah tes dan menunggu data base yang tidak juga keluar. Barakallah mudah2an pahalanya lebih :)
AminSemoga nasib baik, menjumpai Anda, Pak Tosfayana.