Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dosa Besar Ibu
Scoopy Merah Untuk Saskia

Dosa Besar Ibu

Saskia ingin dibelikan sepeda motor oleh ayahnya. Gadis 16 tahun itu merengek seperti anak kecil yang minta jajan.

“Ayah, belikan aku motor dong, Yah!” katanya suatu sore. Ayahnya yang sedang menonton berita televisi, Sejenak ayah melihat ke anak gadisnya yang sekarang duduk di kelas 1 SMA itu.

“Ayo dong, Yah!” kata Saskia lagi sambil memegang tangan ayahnya, “Teman-teman Neng, semua sudah pakai motor sendiri ke sekolah”

Sebetulnya, keinginan itu sudah pernah disampaikan. Tetapi ibunya lah yang menentang. Alasannya, Rina masih belum cukup umur. Lagi pula, ayah belum cukup uang untuk membelinya.

“Kamu kan bisa antar jemput sama ayah” tiba-tiba ibu datang dari dapur dan ikut nimbrung.

Seketika wajah Saskia menunjukkan kekecewaannya. Mulutnya manyun, tangannya yang dari tadi memegang ayahnya, kini dilepaskan perlahan.

“Bu, sebaiknya keinginan Si Neng dipertimbangkan. Kalau bawa motor, kan bisa pulang pergi sendiri. Bapak tidak bisa terus-terusan antar jemput”.

Sejenak mereka terdiam. Hanya Saskia yang menunjukkan wajah bersinar. Ada secercah harapan, keinginannya bisa tercapai.

“Baiklah, kalau begitu. Bagaimana ayah saja” kata ibu memberi harapan.

“Hore, ibu baik deh!” kata Saskia sambil memeluk ibunya.

“Besok, kita ke dealer, pilih motornya” ajak ayah. Kegembiraan Saskia makin bertambah. Dia yakin, besok motor sudah terparkir di halaman rumahnya.

***

Senin sore, sebuah unit sepeda motor benar-benar ada di ruang tamu. Honda Scoopy Merah yang tampak cantik. Rupanya tadi pagi, ayah ke dealer, dan sekarang dikirim sepeda motor yang diinginkan Saskia.

Saat itu Saskia baru tiba pulang dari sekolahnya.

“Kejutan…..” kata ibu, saat Saskia baru saja masuk rumah.

Saskia benar-benar terkejut. Bukan hanya karena teriakan ibu, tapi ada sepeda motor di ruang tamu.

“Ini motor untuk Kamu, Neng!” kata ibu.

“Oh, ya. Alhamdulillah!” kata Saskia tersenyum lebar, sambil mengusap-usap motor tersebut.

Tak sabar mencobanya, dia mengeluarkan motor tak berplat itu. Padahal, seragam putih abu-abu masih dikenakannya. Saskia mencobanya, berputar-putar di halaman rumahnya yang tak luas itu.

“Neng, ganti baju dulu sana. Sekarang gantian pakainya sama ibu. Ini, ibu mau belanja ke Alfamart di depan!” kata ibunya.

Saskia menurut. Dia menyerahkan motor itu kepada ibunya. Tidak berapa, ibunya menghilang di ujung jalan menuju mini marketing. Saskia beranjak masuk rumah.

***

Baru saja Saskia selesai mandi,

tiba-tiba HP miliknya berdering. Oh, itu panggilan dari ibu.

“Hallo, ibu ada apa?”

“Neng, aduh!” kata ibu diujung telepon.

“Ada apa, Bu? Ibu di mana?” tanya Saskia tak sabar.

“Anu Neng!”

“Anu apa?”

“Motonya ada yang maling!”

“Apa?”

“Waktu parkir, ibu lupa mencabut kuncinya. Ibu masuk aja ke Alfamart. Waktu pulang, motor sudah gak ada!” ungkap ibu seperti mau menangis.

“Aduh, ibu” kata Saskia penuh kecewa. Dia tidak tahu yang harus dikatakan saat nanti ibu tiba di rumah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pak

28 Mar
Balas

Terima kasih..

30 Mar



search

New Post