Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merespon Komentar Pembaca

Merespon Komentar Pembaca

Merespon Komentar Pembaca

Komentar pembaca ibarat vitamin. Sebaiknya menjadi pemicu bagi semua penulis. Apalagi bagi yang masih pemula, komentar itu sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas tulisan.

Selama saya aktif menulis di gurusiana, kerap pula mendapatkan komentar. Isinya macam-macam. Ada yang sekedar kirim salam, memberi masukan, malah sebuah artikel.

Respon saya tentu senang, dan membacanya dengan seksama. Ibarat penyanyi yang mendapat tepukan tangan, demikianlah penulis yang mendapatkan komentar. Bahwa mereka pembaca itu memberikan perhatian yang sangat dalam atas apa yang ditulis pada artikel itu.

Pada artikel #Kepala Sekolah yang tidak Dianggap# malah mendapatkan banyak komentar. Tentu komentar tersebut diunggah di mana mereka membacanya.

Seperti apa komentar pembaca? Tanpa maksud negatif, saya membagi nya dengan Anda.

Ropidin (Kepala sekolah)

"Lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikannya, peribahasa itu kiranya tepat untuk menganalogikan kondisi tersebut.

Jikak cerita diatas berdasar kisah nyata maka ada fokus tugas menjadi prioritas sang kepala sekolah. Penolakan warga sekolah sebelum melaksanakan tugas harus kita jadikan cermin kinerja dan kompetensi kita selama ini. Hal itu merupakan cemeti yang melecut kita untuk dituntut membuktikan akan tanggung jawab memgemban amanat surat keputusan yang kita terima.

Jangan pernah menganggap tidak perlu menganalisa kekuatan, kelemahan, harapan dan hambatan yang ada disekitar sekolah. Itu sebagai langkah awal untuk menyusun formula yang tepat untik memgambil langkah dan strategi.

Cipatakanr rasanyaman diantara warga sekolah dengan tidak terlalu banyak menuntut para guru dulu. Berikan kepercayaan para senior (guru) dengan mengajknya menyumbang pikiran saat kita mengambil keputusan.

Yakinlah jika semua disusun dengan strategi yang terencana tujuan akan lebih mudah terwujud. Kemampuan dan kompetensi KS harus diasah. Kemauan dari KS untuk melakukan perubahan harus direalisasikan.

.Luangkan waktu untuk mewujudkannya dengan sikap konsekwen. Yakinlah walau tidak semudah membalik telapak tangan budaya sekolah (organisasi) itu bisa diperbaiki bahkan dirubah. Muaranya engagement guru pun akan dapat ditingkatkan"

Komentar lain dari Aisah (nama samaran, seorang guru dan mantan kepala sekolah)

"Maaf... semestinya kita slalu mawas diri, sadar bahwa kita diangkat jadi kepsek , bukan diturunkan dari langit.. bukan sebrot gitu aja.. tp kita kan dari guru dulu... mungkin lebih banyak waktu saat jadi gurunya.. jadi karalter kita sudah di kenal.

Kalau kita supel , mudah bergaul, aktif dalam kepanitiaan kegian lomba" siswa, dan aktif di PGRI , maka karakter kita pun ga usah disangsikan lg... dan sikap kita ramah, friendly, tdk merasa lebih dari orang lain... dan tdk merasa aku datang sbg pimpinan yg patut dihormati, dihargai(tdk pasang lebel)

yakin dimanapun kita ditempatkn pasti dihargai dan disayang.

Maaf ini pengalamanku, ktika pertama kali aku diangkat di tempat terpojok... guru" nya senior smua, jml siswa dibawah 100, skolah sangat miskin, janhankn administrasi, bangku siswa aja tdk cukup dan tdk layak.. sbelum aku ke situ.. yg menginjak kantor hanya kepsek se kali",, guru" berkumpul istiraht di suatu kls.. mungkin efeck dari kurang sreg atw ada kekecewaan dg kpsek lama.. di kantorpun td ada mebuler yg layak... hanya yg ngejreng meja kursi kpsek yg bak kursi direktur.. smntara meja kusi guru.. adlh meja kursi siswa yg sudah reot.

Alhamdulillahaku datang... kekeluargaan sangat kuat dan mnonjol.. ga ada sebutan bu kepsek.. aku memanggil guru" sama spt ktika kami jd guru.. aku panggil teteh &akang.. mreka pun memanggilku . neng.

kami makan" sapiring sakokoh.. aku ga mau dilayani diprioritaskn. kantor jd rame..

Kubenahi dg meubel mulai dr kursi tamu, lemari.. shingga guru" yg ngomong " udah jangan babanda wae... itu uang dari mana? sbb mreka tau uang bos yg diterima. tp mreka ttp menghargaiku. apapun kita musyawarah..

Bahkan guruy dulu ngajarnya sminggu cuma 2 hari. bisa jd hadir stiap hari... teman" kpsek pda nanya di beri tindakn apa ? aku bilang ga pernah manggil.. aplg mapagahn... tp kata guru" merwka nyaman... ibu"guru ge ada yg nangis terharu mlihat guru yg suka bolos.. mengisi rapot kls nya.. se umur" baru mengerjakn ngisi rapot itu. katanya.. akupun suka beercanda... hayooo... sayang ya..rugi klo ga skolah .. ga boncengin aku.. Ha hahaaa... gitu terus... obroln kami sangat kekeluargaan.. kekompakn tanpa diminta aplg diperingatkn.

Lain dg kpsekku skarang,... (Stop!)"

Akhirnya kembali kepada penulis sendiri. Tapi sebaiknya komentar pembaca wajib dibalas, dan direspon secara positif.

..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju p Sopyan... Komentar pembaca mmg terasa seperti vitamin buat saya yg penulis pemula ini. Salam kenal pak...

10 Feb
Balas

Siap. Kalau ada kritik, jangan baper! Bilang saja"terima kasih.

11 Feb

Siap pak... komentar pembaca memang seperti vitamin bagi saya yang penulis pemula ini ..salam kenal pak

16 Feb
Balas



search

New Post